Minggu, 11 November 2012

Pengaturan cahaya lampu

Dimmer Control

Dimmer merupakan kontrol dari tingkatan pencahayaan sebuah lampu (brightness control) dengan mengatur tegangan Vrms (Voltage root mean square) maka intensitas cahaya bisa di atur dengan menggunakan potensiometer atau variable resistor lainnya.
Sebagian besar Design Interior atau Lighting Consultant pasti mencantumkan dimmer pada setiap design mereka, karena dengan dimmer system mereka bisa mengatur suasana dan warna dari sebuah ruangan dengan lebih sempurna.
Pertama kali di temukan dimmer hanya bisa di gunakan untuk lampu pijar (incandescent lamp) panel kontrolnya pun cukup besar. Sejak di temukan komponen electronic bernama 'thyristor', sekarang semua jenis lampu bisa di atur dengan dimmer, ukurannya pun lebih kompak.
Thyristor sendiri jenisnya macam2 :

SCR — Silicon Controlled Rectifier
ASCR — Asymmetrical SCR
RCT — Reverse Conducting Thyristor
LASCR — Light Activated SCR, or LTT — Light Triggered Thyristor
DIAC & SIDAC — Both forms of trigger devices
BOD — Breakover Diode — A gateless thyristor triggered by avalanche current, used in protection applications
TRIAC — Triode for Alternating Current — A bidirectional switching device containing two thyristor structures
GTO — Gate Turn-Off thyristor
IGCT — Integrated Gate Commutated Thyristor
MA-GTO — Modified Anode Gate Turn-Off thyristor
DB-GTO — Distributed Buffer Gate Turn-Off thyristor
MCT — MOSFET Controlled Thyristor — It contains two additional FET structures for on/off control.
BRT — Base Resistance Controlled Thyristor
SITh — Static Induction Thyristor, or FCTh — Field Controlled Thyristor containing a gate structure that can shut down anode current flow.
Jenis2 lampu yang bisa di atur dimmer :
  1. Incandescent Lamp (Lampu Pijar), semua lampu jenis ini bisa di atur oleh dimmer asal beban lampu sesuai dengan kapasitas dimmer.
  2. Halogen Lamp (baik menggunakan Ballast Electronic atau Ballast Konvensional). Harap di ingat beban lampu di tambah 30% untuk ballast konvensional dan 5% untuk ballast electronic. Beban yang di tambahkan ini karena ada daya semu yang di pakai oleh ballast tersebut tapi tidak di gunakan oleh si lampu.
  3. Flourecent Lamp (Lampu Neon/TL/PL), Lampu jenis ini yang bisa di atur dimmer hanya lampu yang menggunakan Electronic Dimmable Ballast (sering disebut juga 'ECG' = Electronic Control Gear atau 'EVG'= Electronic Voltage Gear). Ballast ini di kontrol melalui analog output berupa tegangan 0-10V. Masalah pada jenis ini adalah Dimmable Ballastnya cukup mahal, kira2 harganya 400ribuan untuk satu lampu.
Untuk membuat design dengan kontrol dimmer harus melihat jenis lampu dan beban dari lampu tersebut. Jenis dimmer yang beredar di pasar juga banyak banget Kalau mau buat sendiri bisa lihat gambar rangkaian di bawah.
Dimmer di atas adalah dimmer jenis konvensional. Untuk dimmer yang di kontrol secara otomatis biasanya menggunakan dimmer digital misalnya menggunakan DALI system. Sedangkan untuk mengatur dimmer pada sebuah tata panggung (misal di diskotek atau pub) biasanya dimmernya menggunakan DMX system.
Untuk Dimmer dengan EIB system akan saya bahas secara terpisah

1 komentar:

  1. mas aji,
    saya tertarik sama materi dimmer ini, untuk judul Tugas Akhir, saya mahasiswa elektro,
    cuman saya tidak punya bahan materi mengenai dimmer,
    sekiranya saya bisa minta referensi untuk dimmer ini tidak mas?
    mohon dibalas,

    BalasHapus